Three Things You Can Do to Improve Your Writing Creativity

Ideas are like the fleeting romances in our fantasies. Writing is the marriage. It is the hard work.
Writing is waking up in the morning and putting pen to paper. Writing is going to work.
If you like writing as a creative exercise, then you can find comfort in that old cliché that says, creativity is knowledge having fun. The exercise of putting words to paper will feel less dreary then. Still unconvinced? Don’t worry; with little steps you can spur your writing creativity. To most of us, creativity doesn’t happen overnight. It needs work and drive.
Here are three things you can do in the iotas of time to improve your writing creativity.

Explore With A New Word






















Stocking your word-hoard is the first step in writing. Knowing when and how to use that word is the all-important second step. In the little time you have,learning a new word a day is the easiest thing you can do. With a few new words in your arsenal, let’s look at how you can deploy them by understanding their usage.


What Makes A Famous Quotation Great


















Social media sees a spate of quotes. Don’t dismiss them always. Dig a little deeper and you can “study” a quote and see how it articulates a truth in the shortest sentence possible. Quotes are powerful tools for condensing deep ideas in few words. You can re-work and tweak a quote for use as a blog title, a story prompt, or even creatively use it as a conversation trigger in social media conversations. Give it a creative twist and it can even become a good lede. Let’s not forget their power in PowerPoint.


Experiment With Search



















Maybe, you love writing but suck at creative ideas. The best inspiration comes when you are not looking for it. That’s why showers are so great for coming up with ideas. Similarly, creative writing ideas can be everywhere. Think Google. Playing with Google’s search operators takes a few seconds if you know how.
One of my favorite Google Advanced search operators is the “*” (asterisk). Combined with the quotation marks, it can be a powerful tool for idea generation. When we use the asterisk as a wildcard next to a word or phrase (or in the middle of a phrase) and enclose it with quotation marks, we tell Google to display results that contain any words that occur at the position of the asterisk. You can use the wildcard to combine two or more words in a sentence and find different combinations that Google digs up.
Try a search engine like Million Short to see what lies deep in the depths of Google.

Jim Morrison : Imajinasi Dewa, Hedonis, dan Bermusik



Empat puluh empat tahun silam, 3 Juli 1971 Jim Morrison sang pujangga rock and roll meninggal dunia.Dia ditemukan telah tak bernyawa oleh Pamela Courson kekasihnya dibathtub apartemen  di 17 Rue Beautreillis  yang disewanya di Paris.Pamela adalah kekasih putus nyambung Jim Morrison.Jim ke Paris ,menurut Laurie historian Jim Morrison, dalam rangka untuk lebih total menjadi penulis.Jim ingin menjadi penyair.Namun kebiasaan buruk Jim menenggak alcohol menjadikan keadaan dirinya jadi kian runyam.Dalam sehari Jim mampu menenggak dua hingga tiga botol whiskey tanpa henti.”Jim benci jarum suntik dan tidak pernah menggunakan heroin sama sekali” urai Laurie.
Selama di Paris,Jim menelusuri pelosok kota menguak keingintahuannnya tentang para penyiar dan pujangga seperti  Charles Baudelaire  hingga Ernest Hemingway .Jim pun sempat pula menginap di L’Hotel at 13 Rue des Beaux Arts , tempat dimana pujangga Oscar Wilde meninggal dunia pada 30 November 1900.Beberapa minggu sebelum ditemukan tewas di apartemennya,Jim sempat berziarah dimakam Oscar Wilde.Jim sangat terkesan dengan makam Oscar Wilde.
Dalam buku “The Tombstone Tourist” yang menulis tentang ziarah ke makam para penghibur dunia seperti Billie Holiday,Miles Davis,Joey Ramone,Elvis Presley termasuk Jim Morrison,Scott Stanton menulis detil perihal detik-detik kematian Jim Morrison : Menurut Pamela Courson,dia dan Jim pergi ke bioskop nonton film klasik “Pursued” (1947) yang dibintangi Robert Mitchum.Lalu Jim dan Pam kembali ke apartemen.Sebelum tidur mereka  berdua sempat menonton beberapa film Morrison.Sejam kemudian Pam terbangun karena Jim tersedak dalam tidur.Pam lalu menyadarkan Jim yang kemudian memngeluarkan muntah darah di kamar mandi.Jim menolak upaya Pam memanggil dokter karena merasa sudah lebih baik.Jim kemudian masuk kebathtub untuk mandi.Pam kemudian meneruskan tidurnya.Ketika Pam terbangun jam 8 pagi dia menemukan Morrison dalam keadaan tidak sadar di dalam bathtub.Tetesan darah segar mengucur dari hidung Morrison.Pam lalu memanggil sahabatnya Alan Ronay pada jam 8.30,dan kemudian memanggil tim emergency.Petugas lalu menarik tubuh Morrison keluar dari bathtub dan membaringkannya di tempat tidur seraya memijat mijat jantung jim.Tapi ternyata Jim telah tiada.

  
Dalam buku “The Tombstone Tourist” ini juga Scott Stanton menulis bahwa jenazah Morrison tidak diautopsi.Bahkan Pamela Courson  konon tak mengingat siapa nama dokter yang menandatangani sertifikat kematian Jim Morrison.
Prasangka perselingkuhan,pengkhianatan dan konspirasi menebar di episode terakhir kehidupan Jim Morrison dan belahan jiwanya,Pamela Courson.
Pada hari senin 5 Juli 1971, berkelebat rumours di Amerika Serikat bahwa Jim Morrison telah tiada.Manajer Bill Siddon tak perduli dengan kabar angin itu.Tapi setelah menelpon Pam untuk memastikan kebenaran berita kematian Morrison,Siddon langsung terbang ke Prancis.Setiba di Paris,Pam menunjukkan peti mati dan sertifikat kematian kepada Bill Siddon di apartemen tanpa melihat jenazah Morrison sama sekali.Pada hari rabu 7 Juli pemakaman Jim Morrison berlangsung di Pere Lachaise yang hanya dihadiri 5 orang saja tanpa adanya pihak keluarga maupun sahabat Morrison termasuk anggota The Doors.Mereka sama sekali tak dihubungi.Enam hari setelah kematiannya,barulah Jim Morrison diberitakasan secara resmi telah meninggal dunia.
Ray Manzarek pun berupaya mengabadikan kematian sahabatnya Jim Morrison, dalam buku bertajuk “Light My Fire – My Life With The Doors” (1998).Pada chapter pertama buku ini Ray Manzarek menguraikan bahwa mereka,The Doors, hampir tidak mengetahui kematian Jim Morrison yang sesungguhnya di Paris : “Rumours,innuendos,self-serving lies,psychic projections to justify inner needs and maladies, and just plain goofiness cloud the truth .There are simply too many conflicting theories.
Ray Manzarek dalam bukunya itu banyak menuliskan tentang kejanggalan kejanggalan dalam proses berpulangnya Jim Morrison.Manzarek melihat telah terjadi semacam konspirasi yang mengorbankan sahabatnya sejak kuliah sinematografi  di UCLA itu.
Dalam buku bertajuk Jim Morrison Life,Death,Legend (2004) yang disusun penulis biografi rock Stephen Davis ditulis bahwa Ray Manzarek marah besar terhadap manajer The Doors Bill Siddon yang tidak memeriksa keberadaan jenazah Jim Morrison di Paris.: Ray Manzarek was angry that Bill Siddon hadn’t insisted on seeing  Jim’s body.,and for years Ray seemed not to believe that was Jim actually dead
Kesimpang siuran mengenai kisah hidup dan kematian Jim Morrison ini pada akhirnya menjadi lahan bagi penerbitan sederet judul buku perihal Jim Morrison dan The Doors.Beberapa diantaranya adalah seperti “This Is The End…My Only Friend : Living and Dying (1991) oleh Judy Hudleston,”Riders On The Storm : My Life With Jim Morrison” (1991)  oleh John Densmore,”  Break On Through :The Life and Death of Jim Morrison (1992) oleh James Riordan,”No One Here Gets Out Alive” (2006) oleh Jerry Hopkins dan Danny Sugerman ,Morrison A Feast of Friends (1991) oleh Frank Lisciandro ,The Lizzard King Was Here : The Life and Times of Jim Morrison in Alexandria Virginia (2006) oleh Mark Opasnick dan masih banyak lagi.Oliver Stone kemudian membuat film tentang The Doors dengan fokus pada kehidupan Jim Morrison yang sarat pernak-pernik hedonis materialistik.
Jim Morrison adalah ikon rock yang berhasil menembus batas waktu dan lintas generasi.Sosok penghibur Amerika yang sarat sihir.Jim adalah penyair urakan yang sesungguhnya.Hidup dalam pelukan hedonistik.Tragisnya akhir hayat Jim Morrison  pun diperdebatkan .Tak ada yang melihat jasadnya.Ada yang tetap beranggapan bahwa Jim masih hidup..Walau telah berakhir,tetapi hikayat Jim  Morrison masih tetap bercadar misteri tak berujung.

This is the end
Beautiful friend
This is the end
My only friend, the end

It hurts to set you free
But you’ll never follow me
The end of laughter and soft lies
The end of nights we tried to die

 
Tapi yang pasti karya karya Jim baik puisi maupun musik memang masih hidup,masih bersemayam di sanubari penggemarnya atau yang bakal jadi penggemarnya.Jika ada yang pernah menyebut Jim Morrison “an angel in grace and a dog in heat”,maka saya pun mengangguk.Bagaimana dengan anda ? [DennyS63]

Menakjubkan, Cover Film - film Retro





Postingan kali ini saya mau ngeshare tentang hal berbau retro, jadul, kolot, klasik alias jaman mbahmu suka nginang sambil pacaran.  Bagi kamu film mania harap memperhatikan dengan sangat postingan kali ini “wkwkwkw”,  bisa untuk referensi  atau list tontonan kalau malam. Berbicara tentang film, banyak cara untuk menarik hati kalangan penonton supaya tergiur, dari jurus-jurus pemasaran, genre yang berbeda, judul yang aneh, dan melibatkan aktor yang fenomenal. Setiap film pasti memiliki kekhasan masing-masing dalam membuat ide kreatif, contohnya film horror dengan judulnya yang mistis atau sadis ditambah cover film biasanya disebut box art pada jaman dulu. Pembuatan box art yang menggambarkan tentang cerita filmnya nanti bisa perlihatkan pada gambar-gambar menarik mata untuk memikat masyarakat. Box art film diera sembilan puluhan sampai sekarang pasti sudah bagus-bagus karena perkembangan software design semakin canggih dan mudah mengoperasikanya.  Lalu bagaimana box art film sebelum tahun sembilan puluhan?. Dibawah ini adalah cover-cover  atau box art film horror luar negeri yang bikin merinding, tapi dengan tanda kutip lo sob.




Sudah ya sob, gimana lumayan menakutkan kan :)

Menyingsing "WRDYNG"


Setelah beberapa hari mengolak-alik mencari referensi dari beberapa blog dan web didunia maya, akhirnya sebuah blog amatur sederhana dari tangan orang gaptek lahir didunia tepatnya lokalisai media informasi. Bisa dikatakan ide-ide membuat blog sudah terencana dari jaman ingusku masih dilap dengan gombal  kusut ; serat kayu yang diolah jadi kertas tipis kadang wangi baunya, dulu jarang ada yang memakai.  Jadi, kalau anak umbelen memakai tisu sudah pasti borjuis tapi dalam pikiranku sudah ada inisiatif terjun ke dunia lain contohnya maya, padahal internet masih langka apalagi di daerah pelosok. Memang rumit analogi tadi akan tetapi sudah tahukan keinginan bocah kalau sebuah hal baru membuat penasaran terus-menerus, paling tidak sepulang sekolah mampir warnet bukan ngeblog atau mencari hal tentang ilmu, tapi ngegame. Dasar memang gampang jenuhan tidak seperti bocah-bocah lainya sampai nyolong duit orang tuanya. suatu ketika saat sedang online ada postingan disebuah web yang bagus dan menginspirasi  walaupun sebuah fiksi, sejak itu benak untuk membuat coretan dimedia online semakin besar. Pernah juga pas ditoko buku ada majalah tentang kiat-kiat menulis di internet, namanya juga majalah komputer pasti harganya memiliki derajad lebih tinggi dari pada buku-buku TTS. Bebrapa jam pun blog cap ingus bocah terwujud, dengan mahar uang saku satu minggu dan dari jerih payah buruh mijet bapak tiap malam. Dengan konten dunia maniak bocah berisikan link download  game, film, applikasi dari hasil copas dan ilegal semua. Seminggu lebih sedikit sudah enek lihat blog, apa daya akhirnya vaccum super lama sampai sekarang . Untuk yang blog kali ini bertema sedikit melankoli, vintage, simple. Tuntutan perkembangan umur.
              “WRDYNG” anehkan?,  memang. Suatu hal aneh biasanya diminati maksudnya penikmatnya juga orang aneh. Apalagi pembuatnya, bukan berarti itu benar atau salah tergantung setiap orang mengartikan kekretifan karya atau buah pikir masing-masing untuk dirinya dan khalayak, ataupun sekedar tenar dan pusat perhatian akan trend dan style. Seakan saat kita mencerna beberapa hal berbeda pandangan terhadap gaya yang entah nyata, dibuat-buat demi pencitraan, bermacam reaksi mulai dari coletan, sentilan bisa juga langsung menyerang. Bukan masalah kolot dan modern, setiap gaya biasanya murni dari cermin masa dulu sampai beranjak sekarang. Kembali ke “WRDYNG” tadi, cuma singkatan sederhana dari “waroedojong/warudoyong” ejaan lama. Tertuju pada sebuah tembang  jawa yang berjudul sama, dengan kultur dan gaya bahasa klasik khasnya.
Dalam artian orang-orang membuat blog berarti sang pembuat hobi menulis, pintar berbahasa, berjibun waktu luang, sastrawan, untuk beriklan, dan lainya, ada benarnya tapi cuma beberapa. Begitulah singkatnya alur melo “WRDYNG” semoga kontenya yang ordinary nanti mengiburmu kawan.

Hippie Hairstyles



They 1960’s were the heyday of the hippie movement. It was a time filled with groovy music, counterculture, being green and minimalistic and wearing loose-fitted, tie-dyed clothing. The 1960’s were also an era with iconic hairstyles like the beehive and bouffant which were fabulous but the counterculture was wearing their hair long, natural, messy, braided and often with crowns. You don’t have to be a hippie from ‘60s to appreciate and recreate their stunning hairstyles.
Braided styles